
Perselihan antara Israel dan Iran tetap berlanjut hingga kini dengan intensitas yang meningkat. Apa penyebab mulanya dari peperangan antara Israel melawan Iran? Lihat juga perkembangan terbaru di Teheran serta Tel Aviv.
Menginjak hari keenam pertempuran antara Israel dan Iran, tampaknya belum ada tanda-tanda berakhir. Duta Besar Iran di Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menggarisbawahi bahwa posisi Iran sekarang tetap tangguh dalam hal ini.
tetap memerangi
siapapun yang menyerang Iran.
“Setiap pihak yang mencoba serangan ke Iran, Iran akan membalas dengan serangan dan hukuman terhadap mereka. Bagi mereka yang tidak menyerang Iran, kita harap dan mohon untuk berhenti membantu dan mendukung rezim ini. Kita akan melindungi diri serta menggunakan hak bela diri dalam menghadapi ancaman bagi negeri kita,” tandasnya.
Asal-usul Konflik antara Israel dan Iran
Israel
menginisiasi serangan
Menuju Iran pada hari Jumat, 13 Juni 2025. Serangan udara ditembakkan oleh Israel yang bertujuan untuk menghantam instalasi nuklir serta militernya di Iran, seperti area Natanz dan pusat penelitian nuklir di Isfahan.
Serangan yang dilancarkan oleh Israel tersebut membuat Iran sangat marah serta bersikeras untuk membala. Selanjutnya, Iran memberondong Tel Aviv dengan ancaman serangan balasan berupa roket dan drone tanpa awak. Di sisi lain, Israel pun tidak tinggal diam; mereka melakukan penyerangan ulang terhadap Iran sekaligus menyatakan bahwa dampak dari tindakan Iran telah merenggut banyak jiwa warganya.
Apa alasan di balik serangan pertama Israel terhadap Iran yang berujung pada penukaran tembakan antar rudal oleh kedua negara tersebut?
Semua ini dimulai dengan tuduhan Israel terhadap Iran karena diduga tengah mengembangkan senjata nuklir. Seperti dilaporkan oleh Al Jazeera, pemerintahan Israel menafsirkan laporan International Atomic Energy Agency (IAEA), yang diterbitkan tanggal 12 Juni, sebagai bukti bahwa Iran melanggar substansial kewajiban mereka sesuai dengan Perjanjian Pengendalian Senjata Nuklir (Non-Proliferation Treaty atau NPT).
Israel menyebut bahwa Iran sudah meningkatkan kadar pengayaan uranium hingga 60%. Kadar tersebut nyaris setara dengan tingkat kemurnian sekitar 90% yang biasanya digunakan dalam pembuatan senjata nuklir. Namun, Iran secara langsung membantah tuduhan dari Israel itu. Menurut mereka, program nuklirnya tidak bertujuan untuk menghasilkan alat pembinasaa masal semacam bom nuklir; tujuannya hanya terfokus pada kebutuhan sipil saja.
Walaupun sudah menerima klarifikasi dari Iran, Israel tetap melakukan serangan terhadap negara tersebut dan mengklaim bahwa serangan ini adalah upaya preventif untuk mencegah Iran membangun senjata nuklir.
Perkembangan Terbaru Konflik Antara Israel dan Iran
AP News melaporkan bahwa sampai Kamis pagi (19/06/2025), Israel tetap menyerang Iran dengan berbagai ledakan yang berlanjut hingga menjelang subuh. Serangan ini sudah berlangsung selama tujuh hari dan menyebabkan setidaknya 224 korban tewas di Iran karena agresi dari pihak Israel.
Iran yang turut membalas serangan Israel dengan peluncuran rudal, termasuk rudal balistik, menyebabkan 24 korban jiwa. Iran menyampaikan bahwa mereka tetap akan melanjutkan penyerangan ke arah Israel sebagai bagian dari upaya pertahanan diri.
Kemarin selasa, televisi milik negara di Iran menyarankan agar publik menghilangkan aplikasi WhatsApp dari perangkat genggamnya dengan alasan curiga bahwa WhatsApp sudah memperoleh data para pemakainya guna diserahkan kepada Israel.
Pihak berwenang di Iran pun sudah mengurangi keterjangkauan warganya terhadap informasi global dengan melarangan sebagian jasa telekomunikasi seperti telepon dan internet.
Presiden AS, Donald Trump, yang awalnya mengajak Israel dan Iran untuk berbicara tentang perdamaian, saat ini memanggil Iran untuk
menyerah tanpa syarat
.
“We know exactly where this so-called ‘Supreme Leader’ is hiding. Dia adalah sasaran yang mudah, tapi dia aman di situ — kita tidak akan membunohnya! bukan sekarang. Namun, kami tidak mau misil meledak ke tengah-tengah penduduk sipil, atau pasukan Amerika Serikat. Kesabarannya mulai habis. Terima kasih telah memperhatikan masalah ini!” tulis Trump pada akun Truth Social-nya.
“Menyerah tanpa syarat!” tambahnya kemudian.