
Selain Kodim yang baru, TNI AD pada masa depan juga akan memiliki 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan serta 20 Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan. Jumlah besar batalyon dan brigade ini akan didirikan di berbagai wilayah, mulai dari Pulau Sumatra hingga Papua.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa perekrutan ratusan unit baru akan disertai dengan pengambilan calon prajurit dan perwira. Namun, ia menegaskan TNI telah melakukan evaluasi kembali terhadap kebutuhan dana untuk unit-unit yang baru ini.
“TNI melakukan pemutakhiran laporan kepada Kementerian Pertahanan tentang perkiraan kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk verifikasi struktur organisasi tersebut akibat peningkatan jumlah personel,” jelasnya.
Dengan rincian yang lebih detail, 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan memiliki jumlah tertinggi di Pulau Sumatra yaitu sebanyak 31 unit, berikutnya adalah Papua dengan 25 unit, Kalimantan dengan 15 unit, Jawa menyumbangkan 14 unit, Sulawesi memiliki 10 unit, sedangkan Bali dan Maluku masing-masing memiliki 5 unit.
Di samping itu, detail mengenai 20 Batalyon Infanteri Teritorial Pengembangan yang telah dibentuk terdiri dari 6 unit di Pulau Sumatra, 4 unit di Papua, 3 unit di Jawa, 3 unit di Kalimantan, 2 unit di Sulawesi, 1 unit di Bali dan Nusa Tenggara, serta 1 unit di Maluku.
Walaupun terdapat ratusan kesatuan yang baru berdiri, Kadispenad Letnan Jenderal TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa bukan semua anggota yang menempati kesatuan-kesatuan itu merupakan hasil perekrutan baru. Mengingat setiap batalyon baru membutuhkan sekitar 400 hingga 500 prajurit.
“Maka, tidak semua datang dari pengisian personel baru. Ada pula penyusunan ulang personel dari kesatuan-kesatuan operasional batalyon yang telah ada,” kata Wahyu.
Seorang jenderal bintang satu dari TNI Angkatan Darat memberikan contoh bahwa di tingkat komando satuan, komandan pasukan, komandan posko, komandan company, dan TNI Angkatan Darat mempercayai para prajurit perwira, bintara, serta tamtama yang telah memiliki pengalaman. Dengan demikian, mereka mampu membimbing anggota baru.
“Lalu kami menyampaikan pula bahwa perbandingan kekuatan atau pangkat anggota TNI AD terhadap luas daerah serta jumlah populasi masih sangat rendah,” katanya.
Oleh karena itu, Wahyu kembali menyampaikan bahwa penambahan ratusan unit baru dalam TNI Angkatan Darat telah dilakukan perhitungan ulang. Ia memastikan tidak ada aspek apapun yang melenceng dari prinsip efisiensi. Penambahan ratusan unit tersebut oleh TNI Angkatan Darat dipertimbangkan secara matang.