
– Pemain depan Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta secara resmi dinyatakan akan memperkuat tim dari Brunei Darussalam, yakni Duli Pengiran Muda Mahkota Football Club (DPMM FC). Klub baru bagi Sananta ini menarik perhatian karena pemiliknya adalah seorang pangeran asal Brunei dan klub tersebut kerap beralih divisi.
Hasrat Ramadhan Sananta untuk merintis karir di luar negeri pada akhirnya akan segera terealisasi. Ia sudah dikonfirmasi bergabung setelah menandatangani kesepakatan sebagai pemain bagi klub Brunei DPMM FC.
\”Ramadhan Sananta setuju untuk menandatangani kontrak dengan DPMM FC. DPMM FC telah mengamankan pemain kuota ASEAN, karena Ramadhan Sananta telah setuju untuk bergabung dengan klub Brunei untuk musim 2025/2026,\” demikian pernyataan resmi klub.
Kedatangan Sananta ke DPMM FC cukup cepat dan tidak banyak diberitakan. Gosip tentang pindahnya penyerang itu ke tim dari Brunei Darussalam baru beredar selama dua hari terakhir sebelum akhirnya diresmikan pada Senin (19/5) malam.
Namun, klub baru bernama Sananta ini masih cukup asing di kuping para pendukung Tim Nasional Indonesia. Ada pula yang meremehkan DPMM FC lantaran berasal dari Brunei Darussalam, negara yang tim sepak bola nasionalnya hingga kini belum begitu dikenal.
Meskipun demikian, DPMM FC bukanlah tim biasa-biasa saja. Faktanya, mereka merupakan salah satu klub dengan prestasi terbaik di Brunei Darussalam, namun cenderung berpindah liga ke Malaysia atau Singapura untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.
Berikut adalah rangkuman tentang profil DPMM FC, tim dari Brunei Darussalam.
Profil DPMM FC
Didirikan tahun 1994, DPMM FC merupakan tim sepak bola yang basisnya terletak di Bandar Seri Begawan, Brunei dan sekarang bertanding di Liga Premier Singapura. Tim kebanggaan ibukota negeri ini pun dikendalikan oleh Putera Mahkota Brunei, Prinz Al-Muhtadee Billah.
Pada awalnya, DPMM FC didirikan sebagai tim dari sebuah universitas pada tahun 1994. Namun, enam tahun kemudian, mereka secara resmi berubah status menjadi klub profesional karena telah mencapai kesuksesan besar di pentas sepak bola antar Universitas di Brunei.
Kesuksesan DPMM FC di level perguruan tinggi berlanjut saat berkompetisi di Liga Brunei Darussalam pada awal 2000-an. Mereka langsung memenangkan Liga Premier Brunei pada tahun 2002 dan 2004 Piala FA Brunei pada tahun 2004, dan Piala Super Brunei pada tahun 2002 dan 2004.
Sukses di Malaysia membuat DPMM FC coba pindah ke Malaysia untuk mencari tangan baru. Tim yang bermarkas di Hassanal Bolkiah National Stadium itu memutuskan untuk tampil di Malaysia Premier League, yang merupakan kompetisi kasta kedua Malaysia pada 2005.
DPMM FC selanjutnya memperoleh tempat dalam Liga Super Malaysia setelah mengalahkan Pahang dengan skor agregat 2-1 di fase playoff. Kemudian, secara mengejutkan, tim ini meraih peringkat ketiga pada tahun pertamanya berkompetisi di level tertinggi negara tersebut musim 2006/2007.
Namun, penurunan performa terjadi di musim selanjutnya. Pada tahun 2007/2008, DPMM FC hanya mampu menempati urutan ke-10. Kemudian, klub tersebut memilih untuk keluar dari Liga Malaui akibar ditariknya izin oleh Persatuan sepak bola Brunei.
Selanjutnya, DPMM FC melanjutkan perjalanan mereka di Liga Singapura. Sejak 2004, tim ini telah ikut serta dalam Piala Singapura setiap tahunnya. Namun pada tanggal 30 September 2009, federasi sepak bola Brunei Darussalam dilarang oleh FIFA dan tidak dapat berpartisipasi sampai tahun 2012.
Setelah embargo dibuka, DPMM FC meneruskan ekspedisi mereka di liga utama Singapore Premier League sejak tahun 2012 sampai 2017. Dengan demikian, tim ini berhasil menjadi juara pada 2015 serta meraih posisi runner-up dua kali yakni pada 2012 dan 2014, menduduki tempat ketiga pada 2016, dengan ranking terendah berada di urutan kedelapan.
Namun pada tahun 2018, DPMM FC merosot ke divisi kedua dari Singapore Premier League akibat adanya perbedaan pendapat antara pihak-pihak terkait. Bahkan mereka hampir saja mendaftar untuk berpartisipasi dalam Liga Thailand (2019), serta mencoba masuk ke Liga 1 Indonesia pada tahun 2018 dan 2020.
Namun, DPMM FC tetap bertahan di Singapore Premier League dengan memulai musim 2018 di peringkat tiga sebelum akhirnya menjadi juara pada tahun berikutnya. Kompetisinya terhenti pada 2020 dan 2021 dikarenakan pandemi COVID-19, sementara itu mereka tidak ikut ambil bagian dalam kompetisi pada 2022.
DPMM FC hanya bertanding di Singapore Premier League pada tahun 2023 dan musim 2024/2025. Namun, tim tersebut terjebak di zona menengah klasemen dan kesulitan dalam persaingan untuk merebut gelar juara.
Nah per 2025/2026, DPMM FC hengkang ke Liga Super Malaysia. Mereka pun memenuhi kuota pemain asing Asia Tenggara dengan merekrut Ramadhan Sananta.