
.CO.ID, JAKARTA — Meski sudah empat tahun absen dan berusia lanjut, niat mantan petinju terkenal asal Filipina, Manny Pacquiao, tetap bulat. Dia bersiap mengalahkan sang juara dunia kelas welter (66,6 kg), Mario Barrios dari WBC, dengan tujuan memberikan warisan signifikan di bidang tinjunya.
\”Duel dengan Barrios sungguh penting bagi saya serta kariernya di dunia tinju, mencetak rekam jejak baru untuk diri saya sendiri. Akan tetapi, ambisi utama saya ialah memberikan dampak positif kepada pecinta tinju sehingga bisa membantu merangsang semangat anak-anak muda yang ingin menjelma sebagai pemenang,\” ungkap Pacquiao saat jumpa pers di Los Angeles seperti dilaporkan situs tersebut.
The Ring
yang diamati di Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Kedua petinju tersebut akan tampil di arena MGM Grand Garden Arena, Las Vegas pada tanggal 19 Juli 2025, tempat Pacquiao berniat untuk menciptakan catatan baru lagi dalam karier tinjunya. Sang petinju, yang pernah meraih gelar juara di delapan divisi berbeda, menyuarakan ketidakpercayaan diri atas keputusan comeback ini setelah jeda selama hampir empat tahun semenjak pertarungannya terakhir kali. Apalagi, lawannya adalah seseorang yang umurnya masih jauh lebih muda dua belas tahun daripadanya.
\”Pacquiao mengatakan dia tak pernah membayangkan dirinya akan kembali lagi,\” katanya.
Meskipun Pacquiao sudah meraih banyak prestasi sepanjang karier yang menjadikannya salah satu petinju terbaik dunia danakan ditempatkan di International Boxing Hall of Fame pada akhir pekan ini di Canastota, New York, dia tetap meyakini bahwa mengalahkan Barrios sangat penting untuk meninggalkan jejak positif dalam sejarahnya.
Pacquiao, yang mulai berkarier di tinju profesional tahun 1995, menyebut bahwa dia memiliki mindset seorang penantang ketika bertujuan untuk menggulingkan Barrios.
Pemenang sebelumnya dari Filipina tersebut juga menyampaikan rindunya pada dunia tinju. Dia percaya bahwa pengambilan keputusan untuk pensiun dari arena tarung ini akan bernilai ketika dia akhirnya kembali.
\”Rinduku pada tinju teramat sangat, khususnya saat tahap wawancara dan pelaksanaan sesi latihan intensif. Aku benar-benar rindu akan hal tersebut. Tinju merupakan hasrat sejati ku. Metode latihanku, usaha maksimal serta dorongan diriku mencapai puncak adalah upayaku untuk menjamin bisa memberikan perlawanan hebat bagi para pendukung,\” ungkapnya.
Pacquiao siap untuk comeback di atas ring sambil mengusung catatan 62 kali menang (39KO), delapan kekalahan, serta dua hasil imbang. Apabila berhasil membuat kejutan, ia berpotensi mematahkan rekornya saat berumur 46 tahun.
Pada saat bersamaan, Barrios juga menyadari tanggung jawab yang dibebankannya padanya. Dia tak boleh membiarkan apapun menghambat usaha kerasnya dalam menjaga gelar juaranya.
\” Ini terlalu luar biasa untuk dinyatakan dengan kata-kata. Pada tanggal 19 Juli mendatang, seorang tokoh besarakan menghadapiku guna menantang kejuaraan dunianya yang bertahan dalam kategori WBC,\” ujarnya.
Dia menyampaikan bahwa ia sungguh mengagumi Pacquiao dan selalu berbicara positif tentangnya di luar cincin tinju. Akan tetapi, di dalam ring, Pacquiao adalah seseorang biasa saja yang ingin mengejar sesuatu miliknya.
Barrios yang dipromosikan sebagai pemenang tahun 2024 menyusul Terence Crawford (41-0, 31KO) melepaskan gelar juaranya, menegaskan bahwa ia meraih posisi tersebut untuk suatu alasan. Dia berencana memperlihatkan kualifikasinya pada tanggal 19 Juli nanti.
Petarung juara dari Amerika Serikat dengan catatan 29 kali menang (18KO), dua kekalahannya, serta satu hasil imbang ini juga menggarisbawahi betapa berharganya kemenangan melawan Pacquiao bagi karirnya.
\”Pemogokan terhadap mitra legendaris benar-benar memberikan dampak luar biasa bagi saya. Hal ini sungguh penting untuk segalanya yang telah saya upayakan, bukan hanya untuk kepentingan pribadi saya, tetapi juga untuk keluarga saya, putri saya, serta hal-hal lainnya di garis depan pertaruhan saat ini. Saya sadari bahwa tanggung jawab ini cukup berat. Ia menjadi ikon karena ada alasannya,\” ungkap Barrios.