
Perang Dunia II merupakan salah satu pertempuran global yang paling merusak dan luas skopnya dalam catatan sejarah kemanusiaan. Diperkirakan ada kurang lebih 100 juta individu yang turut serta dalam konflik tersebut, sementara jumlah korban tewas melebihi 50 juta jiwa karena dampak ledakan bom, kekurangan makanan, wabah penyakit, sampai genosida masal. Peperangan itu menyeret banyak negara raksasa dari seluruh penjuru dunia untuk bertikai baik di darat, lautan maupun langit.
Riwayat dan Penyebab Peperangan
Secara keseluruhan, Perang Dunia II diklaim dimulai pada tanggal 1 September 1939, sewaktu pasukan Nazi Jerman melancarkan serangan ke wilayah Polandia. Ini disusul dengan deklarasi perang yang dilakukan Inggris serta Prancis kepada Jerman. Akan tetapi, ketidakstabilan internasional sesungguhnya sudah timbul sejak tahun 1937, kala itu Kekaisaran Jepang memulai ekspansi militer mereka menuju daratan Tiongkok.
Penyebab terjadinya peperangan cukup rumit. Beberapa faktornya meliputi munculnya fasis di Eropa, perselisihan sempadan antara Uni Soviet dengan Jepang, Perang Saudara di Spanyol, dan masih adanya tensi akibat Perang Dunia I. Kalahnya Jerman pada perang tersebut menyebabkan penandatanganan Perjanjian Versailles, yang secara tidak langsung menambah bebannya baik secara politik maupun ekonomi bagi negara itu sendiri. Situasi tak stabil ini kemudian dieksploitasi oleh Adolf Hitler bersama partainya yaitu Partai Nazi guna merangsangkan semangat nasionalisme dan melakukan ekspansi secara agresif.
Sebuah peristiwa krusial yang terjadi sebelum invasi ke Polandia adalah tandatangannya Pakta Molotov–Ribbentrop antara Jerman dan Uni Soviet. Dalam pakta ini, kedua negara setuju untuk membagi wilayah Polandia. Kemudian, tanggal 1 September 1939, pasukan Jerman melancarkan serangan dari arah Barat menuju Polandia; disusul dengan serangan tentara Soviet dari Timur mulai 17 September. Akibatnya, Polandia tak dapat bertahan lagi dan akhirnya runtuh, sehingga daerahnya kemudian dibagi menjadi dua bagian berdasarkan persetujuan tersebut.
Aliansi dan Blok Kekuatan
Dari perselisihan tersebut muncul dua kelompok utama:
Blok Poros
yang meliputi Jerman, Italia, dan Jepang, serta
Blok Sekutu
Yang diketuai oleh Inggris, Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Tiongkok. Blok Poros berbagi minat umum dalam memperluas wilayah serta melawan tatanan dunia saat ini. Di sisi lain, Blok Sekutu bertujuan untuk mencegah serbuan militer dan melestarikan ketertiban di seluruh dunia.
Awalnya menjaga posisi netral, Amerika Serikat ikut berperang usai diserang secara tiba-tiba oleh Jepang di pangkalan angkatan laut Pearl Harbor pada tanggal 7 Desember 1941. Penyerangan tersebut muncul akibat ketidakpuasan Jepang atas larangan ekonomi serta hukuman yang diberikan oleh Amerika, Britania Raya, dan Belanda. Kehadiran Amerika Serikat memperkokoh lagi kekuatan aliansi sekutu.
Medan Pertempuran Global
Perselihan semakin merajalewa ke segala penjuru bumi. Di bagian barat Eropa, Jerman sukses merebut kendali atas Belgia, Belanda, Luksemburg, serta separuh wilayah Prancis. Akan tetapi, usaha mereka untuk menjungkal Inggris lewat gempuran udara masif tidak membuahkan hasil. Sementara itu, di kawasan timur Eropa, Jerman membongkar janji dalam paktanya bersama Uni Soviet lalu mengerahkan invasi. Walau sempat tertekan, pasukan Soviet akhirnya dapat bangkit memberikan pertarungan skala raksasa seiring dengan dukungan persenjataan yang diterima dari Amerika Serikat.
Di wilayah Afrika Utara, tentara Blok Berporos mencoba mengambil alih kontrol di Mesir, namun usaha itu akhirnya dapat dicegah. Sementara itu, di benua Asia, pemerintahan Jepang mengeraskan pendekatan mereka dengan merambah lebih jauh ke kawasan Asia Tenggara serta Samudera Pasifik bagian barat daya. Akan tetapi, langkah luas ini pun menimbulkan resistensi dari beberapa negeri Sekutu yang telah diduduki oleh Kekaisaran Jepang terlebih dahulu.
Strategi Militer dan Kejadian-Kejadian Kritis
Perang Dunia II berkonsentrasi pada peningkatan beragam strategi militer. Jerman bergantung pada
Blitzkrieg
, atau petir, dengan menyatukan serangan udara, tentara infantri, serta kendaraan lapis baja dalam serangan yang cepat dan terpadu. Taktik tersebut digunakan oleh Jepang.
Kamikaze
, tempat di mana sang pilot bersedia mengorbankan dirinya dengan menerbangkan pesawatnya menuju kapal lawan.
Konflik ini pun turut menghadirkan bencana kemanusiaan yang luar biasa seperti
Holocaust
Pembunuhan massal terencana terhadap ratusan ribu orang Yahudi oleh pasukan Nazi. Pada tahap tersingkatnya, peristiwa ini berakhir dengan pengeboman atom Amerika Serikat ke kota Hiroshima dan Nagasaki pada bulan Agustus tahun 1945, menghasilkan pengunduran diri tanpa syarat dari Kekaisaran Jepang.
Penyelesaian Perang dan Pengaruhnya Secara Global
Perang secara resmi usai setelah pengakuan kekalahan Jerman di bulan Mei 1945, dan dilanjutkan dengan penyerahan diri Jepang pada September tahun yang sama. Keputusan ini muncul tak lama setelah hancurnya dua kotametropoli besar karena serangan bom atom. Kemudian, pernyataan perdamaian dicapai antara pihak-pihak dari blok lawannya.
Efek dari Perang Dunia Kedua sungguh luar biasa. Sebab itu terciptalah hal-hal baru tersebut.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
bermaksud untuk memelihara kedamaian di seluruh dunia. Kelima negara besar yang merupakan pemenang Perang Dunia II—yaitu Amerika Serikat, Uni Soviet, Britania Raya, Prancis, dan Tiongkok—telah ditetapkan sebagai anggota permanen dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Di titik ini muncul kedua raksasa dunia, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet, yang selanjutnya mencetuskan Perang Dingin. Sebaliknya, banyak negara di Eropa merosot daya saingnya dan tren kemerdekaan pun bermula di wilayah Asia serta Afrika. Struktur sistem ekonomi global turut berubah drastis menjadi tiga jenis utama yaitu liberal, komando, dan gabungan dari keduanya. Pada saat bersamaan, persaingan dalam bidang senjata dan penelitian teknologi militer tetap berlanjut sampai sekarang.