
.CO.ID –
Harga emas meningkat lebih dari 1% pada hari Kamis (15/5) akibat pelemahan nilai dolar AS serta disertai dengan rilisan data ekonomi yang di bawah ekspektasi.
Di samping itu, absennya Presiden Rusia Vladimir Putin dari pembicaraan perdamaian telah mendorong peningkatan permintaan terhadap emas sebagai sarana perlindungan nilai.
Melansir
Reuters,
Harga emas spot melonjak 1,3% hingga mencapai US$3.218,89 per troy ounce pada pukul 13:51 waktu lokal (17:51 GMT), usai merosot ke titik terendahnya dalam lebih dari sebulan saat pembukaan pasar berlangsung.
Di sisi lain, kontrak berjangka emas di Amerika Serikat (
U.S. gold futures
) di tutup meningkat 1,2% menjadi US$3.226,60.
Indeks dolar Amerika Serikat mengalami penurunan sebesar 0,1%, menjadikan harga emas yang dinilai dalam dolar lebih terjangkau untuk para pemegang mata uang lainnya.
Informasi ekonomi yang dikeluarkan mengungkapkan bahwa Indeks Harga Produsen (IHP) di Amerika Serikat anjlok tidak seperti perkiraan bulan lalu, dan kenaikan penjualan eceran pun bergerak lebih lambat dari sebelumnya.
Sebelumnya, indeks harga konsumen (CPI) juga meningkat kurang dari perkiraan pada bulan tersebut.
Keadaan tersebut semakin menguatkan dugaan bahwa The Fed berencana untuk menurunkan tingkat suku bunganya di bulan September nanti. Penurunan suku bunga cenderung membuat emas menjadi lebih menarik, sebab komoditas ini tidak membayar bunga sama sekali.
\”Data yang ada saat ini memberikan ruang tambahan bagi The Fed untuk mengurangi tingkat suku bunga, dan harapan pasar condong ke arah lebih bersifat dovish,\” ungkap Peter Grant, wakil presiden serta ahli senior dalam bidang logam di Zaner Metals.
\”Absennya Putin dari pembicaraan perdamaian di Turkey mengurangi harapan mencapai kesepakatan damai, dan hal itu mungkin mendukung harga emas saat ini,\” katanya.
Putin memutuskan untuk mengirim regu pembicaraan tingkat kedua ke perundingan perdamaian yang berlangsung di Turki, menolak undangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy agar turun langsung dalam pertemuan tersebut.
Analisis para ahli mengindikasikan bahwa investor masih harus waspada terhadap situasi dagang yang tegang secara global, walaupun Amerika Serikat dan Tiongkok sudah setuju untuk tidak menerapkan bea masuk ekstra tambahan dalam waktu 90 hari mendatang.
Di tempat perdagangan logam mulia lainnya: harga perak spot meningkat 0,8% mencapai US$32,47 per troy ounce, harga platinum bertambah 1,3% hingga US$989,01, dan harga palladium naik 1,2% sampai US$962,33.
Pasokan palladium yang sempat mengalami defisit dari tahun 2012 hingga 2024 diproyeksikan akan mencapai keseimbangan pada tahun ini. Hal ini didukung oleh penurunan permintaan sebagai hasil dari pengurangan produksi mobil bermesin pembakaran internal dan lonjakan aktivitas daur ulang di China, sesuai dengan laporan Johnson Matthey.