
Tension antara Iran dan Israel semakin memuncak usai serangan udara skala besar yang terjadi tanggal 13 Juni 2025.
Operasi itu dijalankan oleh Israel melawan instalasi militernya dan Iran yang berhubungan dengan senjata nuklir, mengakibatkan kematian beberapa figur utama.
Sebagai tanggapan, Iran mengepung Masjid Jamkaran di kota suci Qom dengan bendera berwarna merah.
Simbol ini tidak sekadar hampa, melainkan pesan jelas yang menunjukkan Iran bersiap untuk bertindak secara konkret sebagai balasan.
Arti Bendera Merah dalam Budaya Syiah
Di budaya Syiah, bendera berwarna merah membawa arti yang amat kuat dan suci. Ikon ini mewakili darah yang telah ditumpahkan dengan cara yang zalim serta menjadi panggilan bagi keadilan.
Umumnya, bendera tersebut baru dipasangkan pada masa Ramadhan ketika peringatan kematian Imam Husain. Tetapi di kesempatan kali ini, bendera berwarna merah digantungkan sebagai ungkapan kekesalan terhadap agresi yang dilancarkan oleh Israel.
Bendera merah dipasang pada hari Jumat, 13 Juni 2025, sekitar beberapa jam setelah serangan udara yang dilancarkan oleh Israel.
Masjid Jamkaran di kota Qom menyaksikan penampilan bendera yang mencengangkan skena global.
Penyebaran bendera tersebut mengundang demonstrasi massal di area sekitar masjid yang dilakukan oleh penduduk asli Iran. Mereka berseru dengan yel-yel penentangan Israel dan mendesak tindakan balasan terhadap pemerintahan di Tel Aviv.
Serangan udara yang dilancarkan oleh Israel mengakibatkan kematian Mayor Jenderal Hossein Salami serta seorang ilmuwan nuklir senior dari Iran. Keduanya merupakan pemain utama di bidang perlindungan negara dan penelitian terkait senjata nuklir Iran.
Keteguhan Iran Menghadapi Serangan dari Israel
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dengan tegas menyuarakan penolakannya terhadap serangan kejam itu.
Dia menggambarkan serangan Israel sebagai perilaku yang cowok dan bersumpah akan memberikan sanksi keras kepada orang-orang di belakangnya.
Menurut Khamenei, penyebaran bendera merah merupakan pernyataan bahwa Iran siap bertempur habis-habisan. Iran menilai Operasi Rising Lion sebagai serangan besar terhadap kemerdekaannya sendiri.
Bendera merah tidak hanya berfungsi sebagai simbol, tetapi juga merupakan pengumuman perang terhadap lawan negeri. Analis menafsirkan tindakan ini sebagai indikasi bahwa pertikaian dapat menjalar ke area sekitar.
Israel belum mengeluarkan pernyatan resmi tentang tanda ancaman balasan dari Iran. Meski demikian, ada kekhawatiran luas bahwa penyebaran bendera merah tersebut dapat menyebabkan kenaikan ketegangan militer dan konflik bersenjata.
Penyampulan bendera merah di Iran tidak hanya sekadar ancaman kosong, tetapi merupakan indikasi jelas untuk bersiap-siaga menghadapi potensi serangan dari Israel.
Praktik tradisional, elemen simbolis, serta respons masyarakat mengindikasikan bahwa kondisi tersebut berpotensi berkembangan menjadi pertikaian terbuka.
Dunia internasional saat ini mengawasi tindakan berikutnya dari kedua negara yang sedang bermusuhan itu. ***