
PRMEDAN
– Kota Medan menyaksikan momen penting dalam sejarah kerjasama pertahanan dan diplomatik internasional. Latihan bersama antara TNI Angkatan Udara dan Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF), bernama Joint Combined Exchange Training (JCET) Teak Iron 2025, secara resmi ditutup pada Jumat dini hari, tanggal 19 Juni 2025, dengan persembahan budaya meriah di Lapangan Tembak Batalyon 469 Kopasgat, Lanud Suwondo.
Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, turut hadir pada acara penutupan pelatihan gabungan itu. Dia mengekspresikan penghargaannya yang tulus karena kegiatan latihan militer bertaraf internasional berhasil dilangsungkan dan ia juga menggarisbawahi signifikansinya sebagai wujud kolaborasi strategis yang bukan saja meningkatkan keterampilan militer peserta namun juga mengeraskan ikatan diplomatik di antara negara-negara berbeda.
“Bukan sekadar latihan militer, Teak Iron menjadi bukti konkret dari persahabatan di antara Indonesia dan Amerika Serikat. Lewat acara ini, kami mengembangkan pengertian beragam budaya serta meningkatkan janji kolektif demi mewujudkan sebuah dunia yang lebih damai,” jelas Rico pada pidato beliau.
Kegiatan JCET Teak Iron ini mencakup keterlibatan kurang lebih 30 tentara Satbravo 90 Kopasgat yang sedang berlatih bersama dengan anggota dari 353rd Special Operations Wing USAF.
Selama implementasinya, mereka mengikuti latihan yang mendalam mencakup kemahiran dalam tembakan jitu tingkat lanjut, intelijen spesial (reconnaissance khusus), penanganan kasus dengan korban banyak, serta simulasi peperangan perkotaan.
Rico pun mengekspresikan kebanggaannya sebab Medan terpilih menjadi tempat pelaksanaan latihan bersama itu.
Dia mengatakan bahwa kedatangan tentara dari dua negara bukan saja menambah nilai strategis, tapi juga memberikan nuansa segar kepada warga Kota Medan yang ikut merasai pengaruh baik dari pertukaran budaya serta militer tersebut.
Penyelenggaraan acara penutupan dengan tema budaya itu dihadiri oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, Komandan Batalyon Komando 469 Kopasgat Letnan Kolonel Infanteri Jhon Herriansyah Siregar, dan tentara dari kedua negara.
Latihan gabungan ini menunjukkan bahwa kolaborasi di bidang pertahanan dapat berfungsi sebagai alat diplomasi yang kuat, meningkatkan tali persahabatan antarnegara, sambil juga memperkokoh siaga militer untuk mengantisipasi perkembangan dunia global. ***